Hot News

300 Investor Singapura Tunggu Bandara Busung
2015-04-13

BINTAN - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bintan Jamin Hidayat mengatakan, ada 300 calon investor asal Singapura yang segera menanamkan modalnya di Kabupaten Bintan. Saat ini, para calon investor itu menunggu beroperasinya bandara Busung atau Bintan Resort Airport (BRA). "300 investor ini merupakan investor kelas menengah dan sedang. Bukan kelas besar, tetapi karena jumlahnya banyak, maka nilai investasi tentu akan besar," kata Jamin Hidayat, kemarin.

Menurut Senior Liaison Manager PT. Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) itu, kehadiran Bandara Busung bukan hanya akan meningkatkan nilai jual Bintan di mata investor namun juga bisa mendukung sektor pariwisata Bintan.

Adapun 300 investor Singapura itu, saat ini berada di kawasan industri maritim/offshore marine centre (OMC) Jurong Singapura.
Industri OMC atau sering disebut galangan kapal ini, lanjut Jamin, menuntut keterpaduan sarana prasarana. Selain terpadu bandara, juga menyatu dengan fasilits pelabuhan yang harus memadai.

"Saat ini pembangunan Bandara Busung sudah mencapai tahap land clearingm cut and fill, sepanjang dua ribu meter untuk landasan pacu. Dari target tiga kilometer," ucapnya.

Persoalan perizinan reklamasi, untuk memperpanjang landasan pacu bandara, saat ini masih menjadi kendala. Karena adanya perubahan peraturan pemerintah, terkait aktifitas di laut, termasuk reklamasi, yang mengalihkan perizinan dari pemerintah kabupaten ke pemerintah provinsi.

"Dulunya perizinan kelautan 0-4 mil laut cukup dikabupaten, sedangkan 4-12 mil laut ke provinsi. Sekarang harus ke provinsi, karena ada perubahan, dari 0-12 mil laut, semua ke provinsi," sebut Jamin.

Walaupun mengalami berbagai kendala, Jamin yakin, pada akhir 2016 Bandara Busung bisa beroperasi. "Kalau bandara ini beroperasi, yang akan menempati pertama adalah Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) PT. Garuda Indonesia. Menjadi pusat perawatan, perbaikan pesawat Garuda, dari wilayah Indonesia bagian barat," jelas Jamin.

Berbagai investasi pendukung, juga dilirik oleh Jamin agar masuk ke Bintan, diantaranya pertanian modern berteknologi tinggi, berasal dari Jepang. Dalam menyambut keterbukaan investasi, dengan dibangunnya bandara, PT.BIIE sedang menyiapkan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebagai penggantian pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang saat ini untuk menyuplai listrik pabrik-pabrik modern di Lobam.

"Pembangunan PLTU dalam dua tahun, tahap pertama menyuplai listrik 50 mega watt (MW). Saat dengan PLTD hanya mampu menyuplai 21 MW," uangkapnya. Apabila kontroversi dari PLTD ke PLTU ini berhasil, investasi yang ditanamkan sekitar 10jt dollar Singapura."Penghematannya sekitar 30 persen, dibandingkan dengan PLTD," sebutnya.

General Manager Bintan Resort Group (GM Group) Abdul Wahab, sebelumnya mengatakan, pembangunan Bandara Busung, saat ini sudah mencapai 20persen. Tahapannya land clearing dan cut and fill. "Ini sebagian dari tahapan pengerasan landasan pacu/ runway bandara," kata wahab.
Ia optimis, bandara busung akan selesai tepat waktu, setidaknya akhir 2016, atau awal tahun 2017.


*Sumber Koran Sindo 13/04/2015 mrofik

(KLIPING APINDO KEPRI)



Partner Kami